Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I

Pengertian sosiologi komunikasi

Bab II

Sistem komunikasi dan sistem jaringan

Bab III

Relasi massa melalui media massa

Bab IV

Komunikasi kontemporer

Bab V

Perilaku kolektif dan pengelompokan manusia

Bab VI

Perubahan sosial

Bab VII

Perubahan kebudayaan

Referensi

BAB I

PENGERTIAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI

A.    Pengertian Sosiologi Komunikasi

Sosiologi Komunikasi menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 2003: 423) merupakan kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh mempengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok.

Mengingat masyarakat sebagai obyek kajian, maka mempelajari sosiologi komunikasi tidak akan bisa melepaskan diri dengan media interaksi sosial yaitu, lembaga sosial serta media massa dan norma-norma sosial yang mengaturnya. Oleh karena itu, seringkali sosiologi komunikasi kemudian ditulis sebagai sosiologi komunikasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Charles R. Wright dan beberapa buku di Indonesia lainnya.

B.     Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi

Menurut Burhan Bungin (2006:27-31) Sosiologi komunikasi terdiri dari 4 konsep yang sekaligus menjadi ruang lingkup sosiologi komunikasi. Ke-empat konsep tersebut yakni sosiologi, masyarakat, komunikasi dan teknologi komunikasi informasi.

a.       Sosial

Menurut Pitirin Sorokin (Soekanto,1:9200), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang: Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya: antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya), hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial 5 dengan gejala non-sosial (misalnya: gejala geografis, biologis, dan sebagainya), dan ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial

b.      Masyarakat

Selo Soemardjan (Soekanto,24:2003) menyatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Berdasarkan definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

c.       Komunikasi

Onong Uchyana (2002:11), mengatakan bahwa komunikasi sebagai proses, pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran ata perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informas atau opini yang muncul dari benak komunikator. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, maupun kegairahan yang muncul dari dalam hati. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang terkait dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat; termasuk komunikasi yang dilakukan secara langusung maupun dengan menggunakan media komunikasi.

d.      Teknologi media informasi

Menurut Alter (Burhan Bungin,30:2009), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentrasmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi atau menampilkan data. Martin (Burhan Bungin,30:2009), mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

C.     Manfaat Sosiologi Komunikasi

Ada beragam bentuk manfaat yang dipelajari seseorang ketika fokus dalam sosiologi komunikasi, manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut;

1.      Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai tatacara berkomunikasi yang baik

2.      Dapat dengan mudah diterima masyarakat/lingkungan

3.      Menciptakan kepekaan sosial

4.   Memberikan rasa percaya diri dan tidak minder dalam melakukan hubungan sosial dengan masyarakat.

BAB II

SISTEM KOMUNIKASI DAN SISTEM JARINGAN

A.    Pengertian Sistem Komunikasi Dan Sistem Jaringan

a.      Sistem Komunikasi

Merupakan peralatan yang digunakan dan mampu untuk menghubungkan seseorang dengan orang lain yang terpisah jarak dan waktu. Peralatan komunikasi ini dapat menyalurkan berbagai bentuk informasi seperti di bawah ini:

·         Informasi Audio, penyampaian informasi berupa pesan suara.

·         Informasi Visual, penyampaian informasi berupa pesan gambar atau video.

·         Informasi Audio Visual, penyampaian informasi berupa perpaduan atau gabungan  pesan suara atau gambar.

·         Informasi Teks, penyampaian informasi berupa pesan tulisan atau teks.

Berikut adalah contoh peralatan komunikasi:

·         Telepon

·         Faksimile

·         Radio

·         Televisi

·         Handphone

·         Laptop

b.      Sistem Jaringan

Sistem jaringan digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga dapat bertukar dan berbagi data. Sistem jaringan juga berlaku pada ponsel dengan memanfaatkan jaringan internet.

Ada dua istilah yang erat kaitannya dengan sistem jaringan yaitu:

1.      Stand Alone adalah komputer atau perangkat yang hanya berdiri sendiri dan tidak terhubung dengan jaringan.

2.      Networking adalah komputer atau perangkat yang saling terhubung dengan computer lain melalui  sebuah jaringan.

Berikut ini merupakan peralatan dalam system jaringan:

·         Server

·         Client

·         Router

·         Modem

 

                           B. Pengertian Komunikasi Interpersonal dan Relasi komunikasi antarpersonal

a.      Komunikasi Interpersonal

De Vito (2009) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau lebih, formal maupun informal. Komunikasi interpersonal dimengerti sebagai umpan balik yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk membantu seseorang meningkatkan efektivitas pribadi dan efektivitas antara pribadi. Komunikasi interpersonal mengharuskan pelaku untuk bertatap muka antara dua orang atau lebih dengan membawakan pesan verbal maupun non verbal sehingga masing-masing bisa memahami satu sama lain dan berinteraksi secara efektif.

Rogers (dalam Rakhmat, 2012) mengatakan bahwa makin baik komunikasi interpersonal, maka makin terbuka seseorang mengungkapkan dirinya dan makin positif persepsinya terhadap orang lain melebihi persepsi dirinya.

Tubbs dan Moss (2008) mengartikan komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan, saling mempengaruhi, hubungan sosial yang baik, juga adanya tindakan nyata sebagai umpan-balik. Komunikasi diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang timbul pada kelompok yang berkaitan dengan kejenuhan dalam pekerjaan.

Cangara (2005) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal sangat penting untuk meningkatkan hubungan antar individu, menghindari dan mengatasi konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian, berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain, mengendalikan perilaku, memberi motivasi, sebagai pernyataan emosi, dan memberikan suatu informasi.

 

Ciri-ciri komunikasi interpersonal menurut Reardon yang disampaikan pada tahun 1987 adalah sebagai berikut:

·         Komunikasi dilakukan karena adanya berbagai faktor pendukung

·         Berakibat sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja

·         Seringkali berbalas balasan

·         Mensyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang interpersonal

·         Suasana pada saat komunikasi harus bebas, bervariasi, dan adanya keterpengaruhan

·         Menggunakan berbagaoi lambang yang mempunyai makna

 

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

  • ·   Fungsi informative: seluruh anggota organisasi berharap mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
  • ·         Fungsi regulative: berkaitan dengan peraturan peraturan yang berlaku pada suatu organisasi
  • ·      Fungsi persuasive: melakukan persuasi dibandingkan perintah untuk hasil kerja dan komunikasi yang lebih baik.
  • ·       Fungsi integrative: menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melakukan tugas dan pekerjaannya dengan baik.

Gaya Komunikasi Pimpinan

·         The controlling style

·         The equalitarian style

·         The structuring style

·         The dynamic style

·         The relinguishing style

·         The withdrawal style

b.      Relasi antar Personal

Hubungan antar sesama dalam istilah sosiologi disebut relasi atau relation.Relasi juga disebut sebagai hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi (rangkaian tingkah laku) yang sistematis antara dua orang atau lebih.Relasi merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi. Suatu relasi atau hubungan akan ada jika tiap-tiap orang dapat meramalkan secara tepat macam tindakan yang akan datang dari pihak lain terhadap dirinya. Dikatakan sistematik karena terjadinnya secara teratur dan berulangkali dengan pola yang sama.

Menurut Ruben dan Stewart (2006) hubungan interpersonal adalah hubungan yang berdasarkan pada pengolahan pesan yang timbal-balik.Sebuah hubungan dibentuk ketika terjadinya pengolahan pesan yang timbal balik. Sedangkan menurut menurut Spradley dan Mccurdy (1975), relasi atau hubungan yang terjadi antara individu yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama akan membentuk suatu pola, pola hubungan ini juga disebut pola relasi.

Manfaat membangun relasi dengan banyak orang

  • ·         Memudahkan dalam mencapai tujuan
  • ·         Mudah mendapatkan bantuan saat ada masalah
  • ·         Melancarkan pekerjaan
  • ·         Membantu memahami pribadi setiap orang

C. Media Relation

     Peranan Media Relation

Media relation sebagai kompenen dari Public relation tentu saja mengikuti langkah-langkah standar Public relation. Standar cara kerja Public relation mencakup :

  • ·       Pengumpulan fakta
  • ·       Perencanaan dan penyusunan program, menurut permasalahan yang telah dirumuskan
  • ·         Melalukan rencana dengan tindakan komunikasi
  • ·         Merumuskan permasalahan menurut hasil penelitian atau kajian.
  • ·         Evaluasi terhadap seluruh rangkaian kegiatan dan program Public relation

2.      Tujuan Media Relation

Apabila suatu perusahaan melaksanakan program media relation, pada biasanya ialah perusahaan yang sangat memerlukan dukungan media massa dalam pencapaian :

  • ·         Untuk mendapatkan tempat dalam pemberitaan media
  • ·         Untuk memdapatkan publisitas seluas mungkin mengenai aktivitas serta instansi
  • ·         Menciptakan relasi yg stabil dan berkelanjutan yg dilandasi oleh saling percaya.
  • ·         Untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan aktivitas organisasi

3.      Fungsi Media Relation

·         Memajukan citra perusahaan.
·         Meningkatkan hubungan dari berbagai publik, seperti terhadap instansi pemerintahan                              perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.
·         Memajukan point of selling dari produk dan jasa.
·         Menambahkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
·         Menolong perusahaan keluar dari komunikasi krisis.

    Aktivitas Media Relation

Aktivitas media relation pada umumnya dilaksanakan oleh departemen Public relation, bentuk aktivitasnya berupa:

  • ·         Pengiriman siaran pers
  • ·         Mengadakan konfrensi pers
  • ·         Mengadakan perjalanan pers
  • ·         Menjadi narasumber media
  • ·         Mengadakan media gathering
  • ·         Mengadakan wawancara khusus
  • ·         Mengadakan special event

BAB III

RELASI  MASSA MELALUI MEDIA MASSA

 

Pengertian dari komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak dan elektronik seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Rakhmat; 2003; 198). Organisasi-organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi massa, media massa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.

Komunikasi massa memiliki ciri ciri sebagai berikut:

1.    Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

2.    Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

3.    Pesannya bersifat umum

4.    Komunikasi berlangsung satu arah

5.    Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

6.    Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

7.    Komunikasi massa dikontrol oleh gate keeper

Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi antarpersonal, yang menjadi perbedaannya adalah gate keeper, media, dan heterogen. Gate keeper sendiri berarti orang yang berkewajiban untuk menentukan pesan itu boleh disampaikan, pantas disampaikan atau justru sebaliknya kepada khalayak ramai. Pada umumnya, komunikasi massa memilliki kaitan yang kuat dengan media massa. Secara khusus, komunikasi massa memiliki 10 macam fungsi, sebagai berikut:

1.     Fungsi informasi

2.     Fungsi hiburan

3.     Fungsi persuasi

4.     Transmisi budaya

5.     Mendorong integrasi sosial

6.     Pengawasan

7.     Korelasi

8.     Pewarisan sosial

9.     Melawan kekuasaan represif

10. Menggugat hubungan trikotomi

Menurut De Felur dan Denis, terdapat tujuh komponen komunikasi massa, di antaranya:

1.     Komunikator. Dalam media masa, komunikator merupakan pihak dari media yang menyampaikan pesan kepada khalayak, seperti jurnalis.

2.     Pesan. Pesan berkaitan dengan konten yang dibuat dari sudut pandang media massa tersebut terhadap suatu isu tertentu.

3.     Media. Dalam komunikasi massa, media diartikan sebagai saluran yang bersifat fisik, seperti media cetak atau media elektronik.

4.     Komunikan. Komunikan terdiri dari kumpulan individu yang menerima pesan dari media massa.

5.     Gate Keeper. Dalam komunikasi massa, gate keeper berperan untuk menentukan pesan masa yang akan disampaikan ke komunikan dan mana yang tidak.

6.     Noise (Gangguan)

7.     Feed back (Timbal Balik)

Kini muncul istilah baru yaitu generasi C atau gen C. Apakah itu Gen C? Founder dan CEO bubu.com, Shinta Eitoyo Dhanurwardoyo menjelaskan Gen C adalah istilah yang pertama kali ditemukan oleh Youtube. Berbeda dengan istilah generasi lainnya, gen C tidak terbatas usia. Gen C adalah connected generation atau gerenasi yang selalu terkoneksi. Mereka gemar membuat konten (creation), mengkurasi konten (curation), serta membangun komunitas daring dan intens dengan aktivitas digital (connected). “Gen C bisa berumur dari 15 sampai 70 tahun. Usia 70 tahun masuk generasi ini bila mereka selalu terkoneksi dengan internet,” ungkapnya belum lama ini.

Cara cerdas memanfaatkan media sosial ala generasi C:

1.      Mempromosikan bisnis

2.      Menyimpan portofolio

3.      Menjalin relasi

4.      Mencari referensi belanja online

5.      Mendapatkan informasi valid

6.      Memperoleh berbagai inspirasi

7.      Mengabadikan momen berharga

 

Istilah ruang publik diperkenalkan oleh Jurgen Habermas. Ruang publik adalah tempat terjadinya pertukaran dan pergulatan berbagai gagasan kultural, politik , ekonomi atau sosial. Dalam bahasa Habermas, ruang publik merupakan zona netral tempat dominasi pemerintah, partai politik, kelompok bisnis atau kelompok kepentingan lainnya yang seharusnya dihindarkan. (Curran:2000;83)

Adalah ruang publik yang dipahami sebagai ruang kehidupan. Meminjam konsep Habermas tentang ruang publik (public sphere), bahwa manusia selalu berada dalam ruang kehidupan, dalam ruang hidup tersebut ada proses interaksi dan komunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang pula, inilah yang disebut ruang publik. Habermas mengatakan, semua wilayah atau ruang kehidupan sosial yang memungkinkan adanya terbentuk pendapat umum (public opinion) dapat dipahami sebagai ruang publik.

Idealnya media dapat menggantikan posisi tempat diskusi di masa lampau. Media adalah sarana yang memungkinkan khalayak melihat apa yang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa. Media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkinkan terjadinya tanggapan dan umpan balik. Lebih jauh media massa tidak hanya sekedar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif ( Eriyanto,Vol 12, Nomor 2,November 2008, ISSN 1410).

Sebagai ruang publik, media massa seharusnya menjadi katalisator dalam menyelesaikan masalah atau pertikaian dalam masyarakat. Ruang publik yang dikonsepkan Habermas meletakkannya diantara komunitas ekonomi dan negara, dimana publik bisa melakukan diskusi yang rasional, membentuk opini, serta melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Konsepsi ruang publik bisa pula diartikan sebagai kawasan netral di mana publik mempunyai akses yang sama dan dapat berpartisipasi dalam wacana publik dengan kedudukan yang sejajar dan terbebas dari dominasi negara maupun pasar. Namun pada kenyataannya, media bukanlah saluran yang bebas.

Pemberitaan dalam sebuah media massa juga layak untuk diragukan, karena media tersebut atau mungkin owner perusahaan media itu merupakan anggota atau pendukung dari suatu kelompok tertentu. Contoh real yang dapat kita lihat adalah adanya suatu kedekatan hubungan antara pemilik media dengan pemerintah. Media tersebut cenderung akan memberitakan kinerja positif pemerintah tanpa adanya keberimbangan dengan pemberitaan seperti kesalahan kebijakan yang dilakukan pemerintah, sehingga kesan yang dibangun dari media tersebut adalah citra positif dari pemerintah yang secara tidak langsung sudah membentuk opini masyarakat untuk pro pemerintah.

Dan untuk berfungsinya demokrasi, masyarakat sipil membutuhkan akses terhadap informasi sebagai alat untuk mengetahui pilihan - pilihan politik. Sementara para politisi membutuhkan media untuk menyampaikan pandangan - pandangan mereka dan untuk berinteraksi dengan masyarakat. Media tidak berdiri sendiri dalam sebuah sistem sosial tetapi menyediakan saluran komunikasi para pelaku di dalamnya.

Sependapat jika ada pendapat ruang media pertama-tama adalah ruang komersial, bukan ruang publik yang selalu menuntut kelayakan. Namun, rekomersialisasi ruang media ini mendapatkan legitimasi hukum, dalam PP Penyiaran Nomor 49, 50, 51, 52 Tahun 2005 sebagai ketentuan pelaksana UU Penyiaran mengarahkan penyiaran Indonesia menuju sistem yang hampir sepenuhnya komersial. Regulasi kepemilikan media, permodalan, jaringan media, perizinan, dan isi siaran amat berpihak pada kepentingan penyiaran komersial. Tak terlihat lagi orientasi pelembagaan sistem penyiaran yang berpihak pada kepentingan berbasis komunitas atau publik.

BAB IV

KOMUNIKASI KONTEMPORER

Perkembangan Ilmu Komunikasi

Perkembangan ilmu komunikasi yang modern saat sekarang ini tidak terlepas dari kemajuan komunikasi sebelumnya, biasa disebut dengan komunikasi klasik. Komunikasi klasik adalah proses penyampaian pesan dari komunikan kepada komunikator melalui sebuah media yang masih sangat sederhana dimana proses penyampaian pesannya dilakukan secara langsung dan feedbacknya dapat diterima secara langsung. Komunikasi klasik ini dimulai pada paradigma prasejarah. Pada zaman paradigma tersebut sudah ada proses komunikasi dan ini merupakan proses komunikasi pertama kali yang masih sederhana sekali, yaitu sumber-pesan-penerima. Dalam komunikasi prasejarah ini belum ada feedbacknya. Paradigma berikutnya yaitu paradigma era komunikasi cetak. Pada paradigma ini sudah berhasil ditemukan mesin cetak oleh Guttenberg pada tahun 1456 di Jerman. Masa ini berkembung lagi dengan ditemukannya sebuah sinyal elektris oleh Samuel Morse dan era tersebut dinamakan era telekomunikasi.

Komunikasi kontemporer berasal dari 2 suku kata, yaitu komunikasi dan kontemporer Secara harfiah, komunikasi berasal dari bahasa latin, "communis" yaitu membangun kebersamaan antara 2 orang atau lebih. Secara ilmiah, komunikasi berasal dari kata "to communicate" artinya upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan menyatakan perasaan, menyampaikan informasi agar diketahui/dipahami oleh orang lain.

Kata kontemporer yang berasal dari kata "co" yang artinya bersama dan "tempo" yaitu waktu. Jadi menurut kata, kontemporer adalah waktu bersamaan. Secara umum, kontemporer artinya, kekinian, modern, atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi, komunikasi kontemporer adalah perkembangan komunikasi yang terpengaruh oleh dampak modernisasi,

Komunikasi kontemporer sering diidentik dengan Komunikasi Virtual, komunikasi virtual adalah proses penyampaian pesan yang dikirimkan melalui internet atau cyberspace. Komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup alam maya dengan menggunakan internet. Komunikasi kontemporer sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Internet merupakan media komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia.

Virtual adalah tidak nyata. Digunakan untuk sesuatu bayangan kejadian dunia nyata yang dibentuk melalui sebuah teknologi. Komunikasi virtual merupakan komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup alam maya dengan menggunakan internet. Komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Komunikasi virtual sendiri adalah proses penyampaian pesan dari komunikan kepada komunikator melalui media (internet) yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual bisa diakses dimana saja sehingga memudahkan kita dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang lain ke seluruh penjuru dunia.

Komunikasi Virtual atau komunikasi kontemporer memiliki kelebihan dan kekurangan, dan adapun kelebihan dari Komunikasi Virtual yaitu:

a Sebagai media komunikasi interaktif feedback yang terjadi dalam komunikasi interaktift erjadi langsung dari komunikonnya.

b. Memecahkan persoalan materialisme dan konsumenisme lewat komunikasi virtual kita bisa mengetahui semua yang ada di dunia ini melalui internet, jika kita menginginkan sebuah foto artis atau pujaan kita, maka kita tidak lagi susah susah untuk mencari atau membeli karena kita bisa mendapatkan secara gratis melalui internet.

c. Mengurangi persoalan HIV/AIDS. Melalui internet kita bisa memuaskan hasrat seks tanpa adanya    ketakutan terkena virus-virus seksual.

d. Mengurangi konflik sosial, ekonomi, dan politik. Walaupun dalam dunia maya kita bisa berinteraksi dengan kebudayaan lain dan bisa menimbulkan suatu konflik, tapi disini kemungkinan munculnya konflik sangatlah sedikit Terbebas dari "Urban Decay" dan "Social Disintegration", persoalan kemacetan, kepadatan penduduk, sampah, merupakan persoalan kota besar yang dapat dikurangkan apabila sebagian kehidupan fisik dialihkan kedalam kehidupan virtual.

f. Memecahkan persoalan kebebasan duri demokrasi. Cyberspace menjadi sebuah "Public Sphere" yang ideal, yung tidak dapat ditemukan di dalam kehidupan nyata

Dan adapun kekurangannya, yaitu:

a.   Pengguna internet yang terlalu berlebihan akan menjadi over dan kemungkinan menjadikan dunia maya menjadi suatu penyalur hasrat.

b.      Cyberspace menjadi penyalur kejahatan, sadisme, kedangkalan bahkan hasrat seks

c.       Cyberporn, menjadi persoalan masa depan karena cyberspace yang tanpa identitas.

d.      Cyberspace menjadi ajang kebrutalan semiotic

Alat-alat Komunikasi Kontemporer

Adapun alat-alat komunikasi kontemporer, atau alat komunikasi masa kini, diantaranya:

1. Telepon

2. Handphone

3. Koran

4. Televisi

5. LCD Proyektor

6. PDA

7. Faksimile

8. Radio

9. Komputer, Laptop. Tablet

10. Jaringan Internet

11. Handy Talky

12. Toa

13. Modem

 Stimulus Respon Theory atau SR Theory.

Model ini menunjukan bahwa komunikasi merupakan proses aksi komunikasi. Artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Teori ini merupakan prinsip yang sederhana dimana efek merupakan reksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, seorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Menurut McQuail, (2010:467) Teori SOR (Stimulus, Organism, Respon) berkeyakinan bahwa penyebab sikap yang dapat berubah tergantung pada kualitas rangsang yang berkomunikasi dengan organisme. Inti dari teori ini adalah bahwa setiap proses efek media terhadap individu, harus diawali dengan perhatian atau terpaan oleh beberapa pesan media. Hasilnya menjangkau waktu dan membuat suatu perbedaan, seringnya pada orang dalam jumlah banyak. Hal ini menunjukan masyarakat dan para orang tua mendapatkan stimulus yaitu terpaan pesan dari berita-berita penculikan anak, dan kemudian pada jangka waktu tertentu menciptakan suatu perbedaan (pengaruh) terhadap mereka.

Menurut Hosland, et al (1953) dalam McQuail, (2010:464) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada masyarakat yang terdiri dari :

1. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian masyarakat dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari masyarakat dan stimulus tersebut efektif.

2. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organism (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dilanjutkan kepada proses berikutnya.

3. Setelah itu organism mengelolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap)

4. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari masyarakat tersebut (perubahan perilaku).

Teori ini mengatakan bahwa perubahan perilaku dapat beruba hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organism ini, reinforment memegang peranan penting. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika perhatian komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya Setelah mengolahnya dan menerimanya, Maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organism. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (soerces) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Teori SOR (Stimulus, Organism, Response) merupakan proses komunikasi yang menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur pada model ini adalah pesan (Stimulus), komunikan (Organism), dan efek (Response) (Effendy, 2003:254).

 

 BAB V

PERILAKU KOLEKTIF DAN PENGELOMPOKAN MANUSIA

Perilaku kolektif

Apa itu perilaku kolektif?

Menurut Bruce J Cohen (1992) perilaku kolektif (collective behaviour) adalah jenis perilaku yang relative tidak tersusun, bersifat spontan, emosional, dan tidak terduga. Perilaku ini juga terjadi apabila cara cara mengerjakan sesuatu yang telah dikukuhkan secara tradisional tidak lagi memadahi. Individu individu yang terlibat dalam perilaku kolektif tanggap terhadap rangsangan tertentu yang mungkin datang dari orang lain atau peristiwa khusus.

Apa ciri ciri perilaku kolektif?

1.       Perilaku yang dilakkukan bersama sejumlah orang

2.       Perilaku yang bersifat spontanitas dan tidak  terstruktur

3.       Perilaku yang tidak bersifat rutin, dan

4.       Peilaku yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu

Perilaku  kolektif merupakan perilaku menyimpang namun berbeda dengan perilaku menyimpang karena perilaku kolektif merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan individu semata-mata. Bila seseorang melakukan pencurian di suatu toko, maka hal ini termasuk suatu perilaku menyimpang, namun bila sejumlah besar orang secara bersama-sama menyerbu toko-toko dan pusat-pusat perdagangan untuk melakukan pencurian atau penjarahan, maka hal ini termasuk suatu perilaku kolektif. Perilaku kolektif meliputi perilaku kerumunan (crowd) dan gerakan sosial (civil society). Rangsangan yang memicu terjadinya perilaku kolektif bisa bersifat benda, peristiwa maupun ide.

Apa saja macam-macam perilaku kolektif?

1. Kerumunan (crowd)

Secara deskriptif Milgram (1977) melihat kerumunan (crowd) sebagai:

·            Sekelompok orang yang membentuk agregasi (kumpulan)

·            Jumlahnya semakin lama semakin meningkat Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran)

·            Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas

·            Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.

Ada beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat:

a.       Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat

b.      Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa

c.       Conventional Crowd : audience yang sedang mendengarkan ceramah

d.      Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton konser musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu

e.       Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang melakukan tindakan kekerasan

f.       Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena didasari oleh kesamaan ideologi

      2. MOB

Adalah kerumunanan (Crowds) yang emosional yang cenderung melakukankekerasan/penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif. Umumnya mereka melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila mob ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.

3. PANIC

Adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul di dalam kelompok tersebut. Biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana (disaster). Tindakan reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal suatu kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika mereka mulai tenang. Bentuk lebih parah dari kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada histeria massa ini terjadi kecemasan yang berlebihan dalam masyarakat. misalnya munculnya isue tsunami, banjir.

4. RUMORS

Adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang muncul dari satu orang kepada orang lain (isu sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana orang seringkali kekurangan informasi untuk membuat interpretasi yang lebih komprehensif. Media yang digunakan umumnya adalah telepon.

5. PUBLIC OPINION

Adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik ini antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan / perspektif. Konflik bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang kurang memahami akan masalah yang menjadi interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah adanya perbedaan pendangan antar masyarakat tentang hukuman mati, pemilu, penetapan undang-undang tertentu, dan sebagainya. Bentuknya biasanya berupa informasi yang beda, namun dalam kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam masyarakat.

6. PROPAGANDA

Adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini publik. Biasanya diberikan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat yang ingin tercapai tujuannya. Media komunikasi banyak digunakan untuk melalukan propaganda ini. Kadangkala juga berupa pertemuan kelompok (crowds).Penampilan dari public figure kadang kala menjadi senjata yang ampuh untuk melakukan proraganda ini.

Bentuk Perilaku Kolektif

1. Tindakan Kenakalan

Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh, tidak berguna dan mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda dan mengganggu orang yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.

2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok

Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di antara mereka di tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. Contoh : tawuran anak sma 70 dengan anak sma 6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan sebagainya.

 3. Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan

Kelompok jenis ini suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak kejahatannya dengan tidak segan melukai hingga membunuh korbannya. Contoh: Perampok, perompak, bajing loncat, penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor dan lain-lain.

Pengelompokan manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan dan lain sebagainya. Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar, misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang tampil dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan' dan lain-lain.

BAB VI

PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu merasa tidak puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi. Meski demikian, kadang ditemukan pula masyarakat statis yang perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat.

 Dalam kajian sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung tanpa henti. Ini akan terjadi sepanjang masa. Hakikat perubahan ini adalah keinginan setiap orang untuk selalu berubah agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan.

Sosiolog Selo Soemarjan merumuskan, pengertian perubahan sosial adalah perubahan di lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.

Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara cermat. Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial yang terjadi.

Meski begitu, perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4 ciri perubahan sosial yang paling umum diketahui.

Pertama, setiap masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti.

Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain.

Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya sementara.

Keempat, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

Perubahan sosial dapat terjadi jika dipicu oleh faktor-faktor tertentu. Jika dikelompokkan, sejumlah faktor itu bisa dibagi dalam dua jenis, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perubahan sosial setidaknya ada empat. Adapun faktor eskternal sedikitnya ada tiga.

Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial:

1. Bertambah dan berkurangnya penduduk Contohnya, ketika penduduk Pulau Jawa bertambah begitu cepat, maka terjadi perubahan dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan dalam wujud aturan atau norma. Sebaliknya, di wilayah yang kekurangan penduduk juga terjadi kekosongan pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang memengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2. Adanya penemuan-penemuan baru Penemuan baru sangat memengaruhi perubahan di masyarakat. Misalnya penemuan ponsel pintar, membuat masyarakat memiliki pola baru dalam berkomunikasi di antara individu dan kelompok.

3. Konflik sosial Konflik di antara kelompok dalam suatu masyarakat juga bisa jadi penyebab perubahan sosial. Ini contohnya, pertentangan antara generasi tua dan muda. Pertentangan bisa terjadi karena generasi muda lebih cepat menerima kebudayaan modern, misalnya.

4. Terjadi pemberontakan atau revolusi di suatu negara Adanya gerakan revolusi maupun pemberontakan besar juga bisa memicu perubahan besar dalam kehidupan masyarakat di suatu negara.

Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial:

1. Perubahan lingkungan alam fisik

Perubahan lingkungan bisa terjadi akibat bencana banjir, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya perubahan alam karena dirusak oleh manusia sendiri. Kondisi ini membuat manusia akan berpindah ke tempat lain untuk tetap bertahan hidup. Di tempat yang baru, muncul perubahan sosial dari berbagai sisi.

2. Peperangan

Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan bisa menyebabkan masyarakat di suatu kawasan harus menerima kebijakan-kebijakan baru dari pemerintahan pemenang perang. Banyaknya hal baru yang diberlakukan pemenang perang di daerah talukannya bisa memicu perubahan sosial.

3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

 Masuknya pengaruh asing lewat proses pertukaran budaya atau media massa sering memengaruhi masyarakat lokal. Proses ini bisa pula memicu perubahan sosial di dalam masyarakat terjadi.

BENTUK BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

Mengutip dari Baharudin dalam "Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Kebudayaan" di Jurnal Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, terdapat tiga jenis perubahan sosial, antara lain;

1. Perubahan Evolusi dan Revolusi Evolusi merupakan bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang lambat atau membutuhkan waktu lama. Perubahan ini biasa terjadi tanpa adanya kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Adanya dorongan masyarakat untuk menyesuaikan diri serta pemenuhan hidup dalam waktu tertentu menjadi penyebab mengapa evolusi terjadi. Salah satu contoh dari evolusi adalah perubahan sistem transportasi serta sistem perbankan. Sedangkan revolusi merupakan perubahan yang terjadi secara cepat serta tidak direncanakan. Karena tidak adanya rencana inilah yang akhirnya membuat revolusi dapat memicu adanya ketegangan atau konflik di awal mulainya revolusi. Contoh dari peristiwa revolusi yang akhirnya membuat banyak perubahan besar adalah Revolusi Industri di Inggris.

2. Perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki Perubahan yang dikehendaki atau juga dikenal dengan perubahan yang direncanakan merupakan perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau perencanaan yang dilakukan oleh pihak yang menginginkan adanya perubahan (agen of change). Contoh dari perubahan yang dikehendaki adalah perubahan undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah. Perubahan tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi diluar keinginan serta pengawasan masyarakat. Perubahan ini akhirnya dapat memicu pertentangan yang merugikan masyarakat yang bersangkutan. Contoh dari perubahan tidak direncanakan adalah kecenderungan mempersingkat prosesi adat pernikahan yang memerlukan waktu serta biaya tidak sedikit. Hal ini dapat dilihat dari prosesi acara pernikahan masyarakat Jawa modern.

3. Perubahan Kecil dan Besar Perubahan kecil merupakan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial, namun tidak membawa pengaruh secara langsung bagi masyarakat. Contohnya adalah perubahan mode pakaian, rambut serta lainnya. Meskipun terjadi perubahan, namun tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang akhirnya memberi dampak langsung untuk masyarakat. Contoh dari perubahan besar adalah penggunaan traktor untuk menggantikan bajak tradisional dalam pertanian. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat akan memberikan dampak secara positif serta negatif. Dampak positif tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat apabila masyarakat mampu menyesuaikan diri dengan gerakan perubahan. Sedangkan dampak negatif terjadi apabila masyarakat tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang telah terjadi.

BAB VII

PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dikarenakan adanya ketidaksesuaian terhadap unsur-unsur budaya. Perubahan kebudayaan biasanya terjadi karena adanya ketidakserasian terhadap fungsi yang ada pada kehidupan. Seiring dengan berkembangnya zaman maka perubahan kebudayaan akan terus terjadi, hal ini dikarenakan perubahan kebudayaan terjadi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Perubahan budaya sebenarnya lebih mengacu pada sebuah perubahan dalam proses tata sosial dalam masyarakat. Beberapa perubahan budaya ini termasuk juga perubahan dalam lingkungan, lembaga, perilaku dan juga hubungan sosial. Selain itu, perubahan budaya juga bisa mengacu pada gagasan untuk sebuah kemajuan sosial dan juga evolusi sosial dan budaya.

Perubahan budaya sendiri biasanya dapat berlangsung dengan sangat cepat ataupun lambat dan umumnya sangat tidak bisa disadari oleh masyarakat dalam sebuah negara. Karena hanya beberapa orang yang mengetahuinya ketika orang tersebut mulai membandingkan kehidupan sosial di masa lalu dan masa saat ini.

Perubahan budaya dalam kehidupan masyarakat biasanya dapat terjadi masyarakat itu sendiri menginginkan sebuah perubahan. Perubahan kebudayaan merupakan cara baru dalam upaya perbaikan terhadap bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya. Perubahan kebudayaan mencakup berbagai hal mulai dari kesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, bahkan sistem kemasyarakatan. Para ahli mengemukakan pendapat mengenai pengertian perubahan kebudayaan. Berikut ini pengertian perubahaan kebudayaan menurut para ahli.

1. Samuel Koenig

Samuel Koenig mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan yaitu suatu cara untuk memodifikasi hal yang ada pada pola-pola kehidupan manusia. Adapun terjadinya sebuah modifikasi disebabkan karena faktor internal maupun eksternal.

2. Selo Soemardjan

Selo Soemardjan mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang dapat mempengaruhi suatu sistem sosial, baik itu sikap, nilai-nilai, maupun pola perilaku seseorang yang ada diantara kelompok dalam masyarakat.

3. John Lewin Gillin dan John Philip Gillin

Menurut John Lewin Gillin dan John Phillip Gillin, perubahan kebudayaan adalah cara hidup yang bervariasi yang terjadi karena disebabkan oleh perubahan kondisi geografis termasuk ideologi , komposisi penduduk. 

Itulah pengertian perubahan kebudayaan secara umum dan menurut para ahli. Perubahan kebudayaan terjadi disebabkan karena adanya beberapa faktor. Pembahasan selanjutnya faktor yang mendorong terjadinya perubahan kebudayaan.

Faktor Terjadinya Perubahan Kebudayaan

Terjadinya perubahaan kebudayaan tentunya disebabkan karena ada faktor yang mendorong terjadinya perubahan tersebut. Faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan meliputi faktor internal dan juga eksternal. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai faktor internal dan juga faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan.

Faktor internal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:   

  • 1.  Terjadinya perubahan demografis. Perubahan itu mencakup perubahan ukuranm struktur, dan juga distribusi penduduk. Contoh dari perubahan demografis yaitu kelahiran, kematian, dan juga migrasi. 
  • 2.   Adanya penemuan baru baik itu ide ataupun alat, atau dapat juga menyempurnakan penemuan baru tersebut dan memperbaharui ataupun mengganti yang ada.
  • 3.   Adanya konflik sosial di dalam masyarakat. Dengan adanya konflik sosial maka dapat merubah suatu kepribadian orang yang ada pada bagian masyarakat tersebut. Contohnya seseorang yang tiba-tiba menjadi pendiam, tidak mau bersosialisasi dengan orang lain.
  • 4.  Adanya pemberontakan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan kebudayaan pada struktur pemerintahan. 

Faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan yaitu sebagai berikut:

  • 1.   Terjadinya peperangan merupakan faktor eksternal terjadinya perubahan kebudayaan. Dengan adanya peperangan maka akan terjadi perubahaan unsur-unsur budaya pada suatu negara baik dalam unsur ekonomi, sistem pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian ataupun sistem kemasyarakatan. 
  • 2.   Faktor eskternal kedua yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan yaitu adanya pengaruh budaya lain. Adanya pengaruh budaya lain biasanya lebih mudah terjadi pada masyarakat yang terbuka, karena masyarakat terbuka dapat lebih mudah menerima adanya unsur budaya lain. Contoh dari adanya pengaruh budaya lain yaitu adanya hubungan antara dua bangsa yang dapat saling mempengaruhi seperti terjadinya akulturasi, difusi (penyebaran kebudayaan). dan juga proses bertemunya antar budaya yang menghasilkan suatu budaya baru akan tetapi tidak melihat budaya lama (Asimilasi).
  • 3.    Terjadinya perubahan alam dapat mempengaruhi juga perubahan kebudayaan. Maksud dari perubahan alam yaitu perubahan lingkungan fisik yang disebabkan karena bencana alam misalkan gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dll. Dengan terjadinya suatu bencana alam maka akna terjadi banyak perubahan pada kehidupan seperti perpindahan tempat tinggal maka mau tidak mau mereka harus saling menyesuaikan hal tersebut memicu terjadinya perubahan kebudayaan.  

Dampak perubahan budaya

-          Cara berkomunikasi

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara kita dalam berkomunikasi. Dulu komunikasi dilakukan dengan surat-menyurat, tetapi saat ini dilakuan dengan SMS atau surel. Dulu juga ada yang namanya telegram dan telegraf, akan tetapi saat ini perannya digantikan dengan telepon, handphone, dan jejaring sosial. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.

-          Cara berpakaian

Dulu, orang-orang bangga mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Tetapi, saat ini rasanya hal itu sangat sulit dijumpai kecuali kalau ada acara-acara adat. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.

-          Gaya hidup

Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik di dalam kehidupannya seperti menjadi vegetarian, workaholic, dan lainnya. Tetapi ada juga sebagian besar juga dapat membuat masyarakat yang terjerumus kedalam gaya hidup yang tidak baik yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa seperti narkoba dan pergaulan bebas.

-          Emansipasi wanita

Salah satu bentuk perubahan budaya budaya yang terjadi di masyarakat adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting di negeri ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dll.

-          Masyarakat semakin kritis

Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, contohnya adalah masyarakat selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk negeri ini, terlebih jika kebijakan tersebut tidak populis dimata rakyat.

-          Tergerusnya kebudayaan

Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke negara lain, contohnya adalah perayaan hati valentine dan halloween. Meskipun kedua budaya tersebut bukan budaya asli lokal, akan tetapi tidak sedikit masyarakat lokal yang melestarikan budaya tersebut. Banyak masyarakat yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik ketimbang budaya kita sendiri, hal ini yang menyebabkan ketertarikan kepada budaya lokal semakin menurun.

-          Pengggunaan bahasa daerah semakin jarang

Contoh perubahan budaya budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah yang sudah semakin jarang. Kita tahu bersama, ada banyak bahasa daerah di penjuru dunia ini. Akan tetapi saat ini banyak masyarakat lokal yang cenderung menggunakan bahasa nasional. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa nasional lebih dimengerti oleh semua orang sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah tertentu saja. Bahasa internasional juga merebak karena masuknya teknologi dalam masyarakat.

Macam Macam Proses Perubahan Kebudayaan

Manusia dan budaya merupakan satu kesatuan yang sangat erat, tidak ada kebudayaan bila tidak ada manusia. Manusia akan mati sehingga untuk melangsungkan kebudayaan pendukungnya harus banyak lebih dari satu orang. Kebudayaan harus diturunkan kepada orang-orang di sekitarnya, anak cucu dan keturunan selanjutnya. Dalam hal ini bahasa memainkan peran penting sebagai alat transmisi budaya masyarakat.

 Difusi

yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain, dari orang ke orang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Contoh: Pada masyarakat tani tradisional pengolahan lahan pertanian masih menggunakan tenaga hewan dan tenaga manusia. Dengan adanya hubungan dengan masyarakat lain mereka mengenal mesin traktor yang ternyata lebih praktis dan lebih cepat dalammengolah lahan. Pada akhirnyamerekamenggunakan traktor dalam mengolah lahan pertanian menggantikan tenaga hewan dan tenaga manusia.

Akulturasi (cultural contact),

yaitu suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing, yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidakmenghilangkan ciri kebudayaan lama.

Hal yang terjadi dalamakulturasi adalah:

a) Substitusi, unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, melibatkan perubahan struktural yang kecil sekali.

b) Sinkretisme, unsur-unsur lama bercampur dengan yang baru dan membentuk sebuah sistem baru.

c) Adisi, unsur-unsur baru ditambahkan pada unsur yang lama.

d) Dekulturasi, hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.

e) Orijinasi, tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang berubah.

f) Rejection (penolakan), perubahan yang sangat cepat sehingga sejumlah besar orang tidak dapat menerimanya, menyebabkan penolakan, pemberontakan, gerakan kebangkitan.

Asimilasi

yaitu proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing) terhadap kebudayaan setempat. Dengan asimilasi kedua kelompok baik asli maupun pendatang lebur dalam satu kesatuan kebudayaan. Penyebab asimilasi antara lain: toleransi, rasa simpati, kesamaan

Penetrasi

yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan lama yang di datangi. Apabila kebudayaan baru seimbang dengan kebudayaan setempat, masing-masing kebudayaan hampir tidak mengalami perubahan atau tidak saling mempengaruhi, disebut hubungan symbiotic.

Invasi

yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain. Masuknya Belanda ke Indonesia pada masa perjanjian dahulumembawa serta unsur-unsur budaya yang sebagian diterapkan pada masyarakat daerah jajahannya seperti bahasa, agama dan sistem hukum yang sebagian masih digunakan dalam sistem hukum/perundang-undnagan di negara Indonesia.

Hibridisasi

yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Orang asing yang kawin dengan penduduk pribumi akan membawa pengaruh budaya aslinya dalam kehidupan rumah tangganya yang lambat laun akan mempengaruhi budaya masyarakat yang ada di sekitarnya.

Milenarisme

yaitu salah satu bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah. Masyarakat pedalaman yang memiliki sumber daya alam yang melimpah namun selama ini tidak bisa mengolah sumber daya alam itu karena telah dieksploitasi orang asing, sekarang ini berusaha untuk bisa mengolah kekayaan alam mereka sendiri, seperti masyarakat Papua termasuk contoh Milenarisme

Adaptasi

yaitu proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme (penyesuaian dua arah).Masyarakat yang tinggal di daerah pantai dan sepanjang hidup mereka bekerja sebagai nelayan, mereka harus menyesuaikan diri dengan kondisi pegunungan ketika terjadi tsunami yang melanda daerah pantai mereka. Mereka tidak lagi mencari ikan, namun menjadi petani atau berkebun dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Imitasi

yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang ditiru. Imitasi ini sering dijumpai pada sebagian besar anak remaja di negara kita. Jika ada tokoh yang mereka idolakan, segala hal yang melekat dari tokoh tersebut mereka tiru, seperti mode pakaian, gaya rambut, bahkan perilaku.

REFERENSI:

http://sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/SOSIOLOGI%20KOMUNIKASI.pdf

https://dosensosiologi.com/pengertian-sosiologi-komunikasi-ruang-lingkup-dan-contohnya-lengkap/#:~:text=Manfaat%20Sosiologi%20Komunikasi,-Ada%20beragam%20bentuk&text=Memberikan%20pengetahuan%20dan%20wawasan%20mengenai,melakukan%20hubungan%20sosial%20dengan%20masyarakat.

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/139/4/BAB%20II.pdf

https://www.youtube.com/watch?v=IU-wITLQfmc

https://www.youtube.com/watch?v=My2GGy_FHzI

https://www.youtube.com/watch?v=1RtJ3RrtPSM

https://www.youtube.com/watch?v=4uZO9pktCo

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_interpersonal

http://repository.uin-suska.ac.id/6705/3/BAB%20II.pdf

https://www.akudigital.com/bisnis-tips/peranan-media-relations/

https://magazine.job-like.com/manfaat-membangun-relasi-dalam-berbagai-aspek-kehidupan/#:~:text=Semakin%20banyak%20Anda%20memiliki%20relasi,tujuan%20maupun%20membantu%20pengembangan%20diri

https://bppps.kemensos.go.id/bahan_bacaan/file_materi/komunikasi-dan-relasi-sosial.pdf

https://www.academia.edu/5625574/Pengantar_Komunikasi_Massa_RajaGrafindo_Persada_Jakarta_2007

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa

https://www.republika.co.id/berita/pp9kep459/gen-c-sebutan-generasi-yang-selalu-terkoneksi-internet

https://www.researchgate.net/publication/335563197_MEDIA_MASSA_DAN_RUANG_PUBLIK_Public_sphere_SEBUAH_RUANG_YANG_HILANG

 

https://tirto.id/f8pX

https://tirto.id/f9VM 

https://materiips.com/pengertian-perubahan-kebudayaan

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319840/pendidikan/kuliah-psb-5.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_budaya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERILAKU KOLEKTIF DAN PENGELOMPOKAN MANUSIA

PERUBAHAN SOSIAL

Fresh Cow Milk