PERILAKU KOLEKTIF DAN PENGELOMPOKAN MANUSIA
Perilaku kolektif
Apa itu perilaku kolektif?
Menurut Bruce J Cohen (1992)
perilaku kolektif (collective behaviour) adalah jenis perilaku yang relative tidak
tersusun, bersifat spontan, emosional, dan tidak terduga. Perilaku ini juga terjadi
apabila cara cara mengerjakan sesuatu yang telah dikukuhkan secara tradisional
tidak lagi memadahi. Individu individu yang terlibat dalam perilaku kolektif
tanggap terhadap rangsangan tertentu yang mungkin datang dari orang lain atau
peristiwa khusus.
Apa ciri ciri perilaku
kolektif?
1. Perilaku yang dilakkukan bersama sejumlah orang
2. Perilaku yang bersifat spontanitas dan tidak terstruktur
3. Perilaku yang tidak bersifat rutin, dan
4. Peilaku yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu
Perilaku kolektif merupakan perilaku menyimpang namun
berbeda dengan perilaku menyimpang karena perilaku kolektif merupakan tindakan
bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan individu semata-mata. Bila
seseorang melakukan pencurian di suatu toko, maka hal ini termasuk suatu
perilaku menyimpang, namun bila sejumlah besar orang secara bersama-sama
menyerbu toko-toko dan pusat-pusat perdagangan untuk melakukan pencurian atau
penjarahan, maka hal ini termasuk suatu perilaku kolektif. Perilaku kolektif
meliputi perilaku kerumunan (crowd) dan gerakan sosial (civil society).
Rangsangan yang memicu terjadinya perilaku kolektif bisa bersifat benda,
peristiwa maupun ide.
Apa saja macam-macam perilaku
kolektif?
1. Kerumunan (crowd)
Secara deskriptif Milgram (1977) melihat kerumunan (crowd) sebagai:
· Sekelompok orang yang membentuk agregasi (kumpulan)
· Jumlahnya semakin lama semakin meningkat Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran)
· Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas
· Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
Ada beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat:
a. Temporary Crowd : orang yang berada pada situasi saling berdekatan di suatu tempat dan pada situasi sesaat
b. Casual Crowd : sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak memiliki maksud apa-apa
Conventional Crowd : audience yang sedang
mendengarkan ceramah
c. Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton konser
musik yang menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu
d. Acting Crowd atau rioting crowd : sekelompok massa yang
melakukan tindakan kekerasan
e. Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena didasari oleh kesamaan ideologi
2. MOB
Adalah kerumunanan
(Crowds) yang emosional yang cenderung melakukankekerasan/penyimpangan
(violence) dan tindakan destruktif. Umumnya mereka melakukan tindakan melawan
tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini muncul karena adanya rasa
ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya perasaan dicederai oleh
institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila mob ini dalam skala besar,
maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan pengrusakan fasilitas
umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran kemarahanannya.
3. PANIC
Adalah bentuk perilaku
kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul di
dalam kelompok tersebut. Biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana
(disaster). Tindakan reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal suatu
kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika mereka mulai tenang. Bentuk lebih
parah dari kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada histeria massa ini
terjadi kecemasan yang berlebihan dalam masyarakat. misalnya munculnya isue
tsunami, banjir.
4. RUMORS
Adalah suatu informasi
yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang muncul dari satu orang
kepada orang lain (isu sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana orang
seringkali kekurangan informasi untuk membuat interpretasi yang lebih komprehensif.
Media yang digunakan umumnya adalah telepon.
5. PUBLIC OPINION
Adalah sekelompok orang
yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini
publik ini antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan / perspektif.
Konflik bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang kurang memahami akan
masalah yang menjadi interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah adanya
perbedaan pendangan antar masyarakat tentang hukuman mati, pemilu, penetapan
undang-undang tertentu, dan sebagainya. Bentuknya biasanya berupa informasi
yang beda, namun dalam kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam
masyarakat.
6. PROPAGANDA
Adalah informasi
atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini
publik. Biasanya diberikan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat
yang ingin tercapai tujuannya. Media komunikasi banyak digunakan untuk
melalukan propaganda ini. Kadangkala juga berupa pertemuan kelompok
(crowds).Penampilan dari public figure kadang kala menjadi senjata yang ampuh
untuk melakukan proraganda ini.
Bentuk Perilaku Kolektif
1. Tindakan Kenakalan
Suatu kelompok yang didonimasi oleh orang-orang yang nakal umumnya suka melakukan sesuatu hal yang dianggap berani dan keren walaupun bagi masyarakat umum tindakan trsebut adalah bodoh, tidak berguna dan mengganggu. Contoh penyimpangan kenakalan bersama yaitu seperti aksi kebut-kebutan di jalan, mendirikan genk yang suka onar, mengoda dan mengganggu orang yang melintas, corat-coret tembok orang dan lain sebagainya.
2. Tawuran / Perkelahian Antar Kelompok
Pertemuan antara
dua atau lebih kelompok yang sama-sama nakal atau kurang berpendidikan mampu
menimbulkan perkelahian di antara mereka di tempat umum sehingga orang lain
yang tidak bersalah banyak menjadi korban. Contoh : tawuran anak sma 70 dengan
anak sma 6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan sebagainya.
3. Tindak Kejahatan Berkelompok / Komplotan
Kelompok jenis ini
suka melakukan tindak kejahatan baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara
terbuka. Jenis penyimpangan ini bisa bertindak sadis dalam melakukan tindak
kejahatannya dengan tidak segan melukai hingga membunuh korbannya. Contoh:
Perampok, perompak, bajing loncat, penjajah, grup koruptor, sindikat curanmor
dan lain-lain.
Pengelompokan manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam
antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan. Penggolongan manusia yang paling
utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin
seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda
laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda
perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita,
anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih
banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik
(warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi
sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota
partai XYZ), hubungan kekerabatan dan lain sebagainya. Tokoh adalah istilah
untuk orang yang tenar, misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang tampil dalam
film', 'tokoh yang menerima penghargaan' dan lain-lain.
1.
Komentar
Posting Komentar