KOMUNIKASI KONTEMPORER

 

Perkembangan Ilmu Komunikasi

Perkembangan ilmu komunikasi yang modern saat sekarang ini tidak terlepas dari kemajuan komunikasi sebelumnya, biasa disebut dengan komunikasi klasik. Komunikasi klasik adalah proses penyampaian pesan dari komunikan kepada komunikator melalui sebuah media yang masih sangat sederhana dimana proses penyampaian pesannya dilakukan secara langsung dan feedbacknya dapat diterima secara langsung. Komunikasi klasik ini dimulai pada paradigma prasejarah. Pada zaman paradigma tersebut sudah ada proses komunikasi dan ini merupakan proses komunikasi pertama kali yang masih sederhana sekali, yaitu sumber-pesan-penerima. Dalam komunikasi prasejarah ini belum ada feedbacknya. Paradigma berikutnya yaitu paradigma era komunikasi cetak. Pada paradigma ini sudah berhasil ditemukan mesin cetak oleh Guttenberg pada tahun 1456 di Jerman. Masa ini berkembung lagi dengan ditemukannya sebuah sinyal elektris oleh Samuel Morse dan era tersebut dinamakan era telekomunikasi.

Komunikasi kontemporer berasal dari 2 suku kata, yaitu komunikasi dan kontemporer Secara harfiah, komunikasi berasal dari bahasa latin, "communis" yaitu membangun kebersamaan antara 2 orang atau lebih. Secara ilmiah, komunikasi berasal dari kata "to communicate" artinya upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan menyatakan perasaan, menyampaikan informasi agar diketahui/dipahami oleh orang lain.

Kata kontemporer yang berasal dari kata "co" yang artinya bersama dan "tempo" yaitu waktu. Jadi menurut kata, kontemporer adalah waktu bersamaan. Secara umum, kontemporer artinya, kekinian, modern, atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi, komunikasi kontemporer adalah perkembangan komunikasi yang terpengaruh oleh dampak modernisasi,

Komunikasi kontemporer sering diidentik dengan Komunikasi Virtual, komunikasi virtual adalah proses penyampaian pesan yang dikirimkan melalui internet atau cyberspace. Komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup alam maya dengan menggunakan internet. Komunikasi kontemporer sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Internet merupakan media komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia.

Virtual adalah tidak nyata. Digunakan untuk sesuatu bayangan kejadian dunia nyata yang dibentuk melalui sebuah teknologi. Komunikasi virtual merupakan komunikasi yang dipahami sebagai virtual reality pada ruang lingkup alam maya dengan menggunakan internet. Komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital yang bersifat diskrit. Komunikasi virtual sendiri adalah proses penyampaian pesan dari komunikan kepada komunikator melalui media (internet) yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual bisa diakses dimana saja sehingga memudahkan kita dalam bekerja dan berinteraksi dengan orang lain ke seluruh penjuru dunia.

Komunikasi Virtual atau komunikasi kontemporer memiliki kelebihan dan kekurangan, dan adapun kelebihan dari Komunikasi Virtual yaitu:

a Sebagai media komunikasi interaktif feedback yang terjadi dalam komunikasi interaktift erjadi langsung dari komunikonnya.

b. Memecahkan persoalan materialisme dan konsumenisme lewat komunikasi virtual kita bisa mengetahui semua yang ada di dunia ini melalui internet, jika kita menginginkan sebuah foto artis atau pujaan kita, maka kita tidak lagi susah susah untuk mencari atau membeli karena kita bisa mendapatkan secara gratis melalui internet.

c. Mengurangi persoalan HIV/AIDS. Melalui internet kita bisa memuaskan hasrat seks tanpa adanya    ketakutan terkena virus-virus seksual.

d. Mengurangi konflik sosial, ekonomi, dan politik. Walaupun dalam dunia maya kita bisa berinteraksi dengan kebudayaan lain dan bisa menimbulkan suatu konflik, tapi disini kemungkinan munculnya konflik sangatlah sedikit Terbebas dari "Urban Decay" dan "Social Disintegration", persoalan kemacetan, kepadatan penduduk, sampah, merupakan persoalan kota besar yang dapat dikurangkan apabila sebagian kehidupan fisik dialihkan kedalam kehidupan virtual.

f. Memecahkan persoalan kebebasan duri demokrasi. Cyberspace menjadi sebuah "Public Sphere" yang ideal, yung tidak dapat ditemukan di dalam kehidupan nyata

Dan adapun kekurangannya, yaitu:

a.   Pengguna internet yang terlalu berlebihan akan menjadi over dan kemungkinan menjadikan dunia maya menjadi suatu penyalur hasrat.

b.      Cyberspace menjadi penyalur kejahatan, sadisme, kedangkalan bahkan hasrat seks

c.       Cyberporn, menjadi persoalan masa depan karena cyberspace yang tanpa identitas.

d.      Cyberspace menjadi ajang kebrutalan semiotic

Alat-alat Komunikasi Kontemporer

Adapun alat-alat komunikasi kontemporer, atau alat komunikasi masa kini, diantaranya:

1. Telepon

2. Handphone

3. Koran

4. Televisi

5. LCD Proyektor

6. PDA

7. Faksimile

8. Radio

9. Komputer, Laptop. Tablet

10. Jaringan Internet

11. Handy Talky

12. Toa

13. Modem

 Stimulus Respon Theory atau SR Theory.

Model ini menunjukan bahwa komunikasi merupakan proses aksi komunikasi. Artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Teori ini merupakan prinsip yang sederhana dimana efek merupakan reksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, seorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Menurut McQuail, (2010:467) Teori SOR (Stimulus, Organism, Respon) berkeyakinan bahwa penyebab sikap yang dapat berubah tergantung pada kualitas rangsang yang berkomunikasi dengan organisme. Inti dari teori ini adalah bahwa setiap proses efek media terhadap individu, harus diawali dengan perhatian atau terpaan oleh beberapa pesan media. Hasilnya menjangkau waktu dan membuat suatu perbedaan, seringnya pada orang dalam jumlah banyak. Hal ini menunjukan masyarakat dan para orang tua mendapatkan stimulus yaitu terpaan pesan dari berita-berita penculikan anak, dan kemudian pada jangka waktu tertentu menciptakan suatu perbedaan (pengaruh) terhadap mereka.

Menurut Hosland, et al (1953) dalam McQuail, (2010:464) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada masyarakat yang terdiri dari :

1. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian masyarakat dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari masyarakat dan stimulus tersebut efektif.

2. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organism (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dilanjutkan kepada proses berikutnya.

3. Setelah itu organism mengelolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap)

4. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari masyarakat tersebut (perubahan perilaku).

Teori ini mengatakan bahwa perubahan perilaku dapat beruba hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organism ini, reinforment memegang peranan penting. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika perhatian komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya Setelah mengolahnya dan menerimanya, Maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organism. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (soerces) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Teori SOR (Stimulus, Organism, Response) merupakan proses komunikasi yang menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur pada model ini adalah pesan (Stimulus), komunikan (Organism), dan efek (Response) (Effendy, 2003:254).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERILAKU KOLEKTIF DAN PENGELOMPOKAN MANUSIA

PERUBAHAN SOSIAL

Fresh Cow Milk