Pengertian, Ruang Lingkup, dan Manfaat Sosiologi Komunikasi
A.
Pengertian
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi
Komunikasi menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 2003: 423) merupakan kekhususan
sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau
komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh mempengaruhi antara para
individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok.
Mengingat
masyarakat sebagai obyek kajian, maka mempelajari sosiologi komunikasi tidak
akan bisa melepaskan diri dengan media interaksi sosial yaitu, lembaga sosial
serta media massa dan norma-norma sosial yang mengaturnya. Oleh karena itu,
seringkali sosiologi komunikasi kemudian ditulis sebagai sosiologi komunikasi
sebagaimana yang dikemukakan oleh Charles R. Wright dan beberapa buku di
Indonesia lainnya.
B.
Ruang
Lingkup Sosiologi Komunikasi
Menurut Burhan Bungin (2006:27-31) Sosiologi komunikasi terdiri
dari 4 konsep yang sekaligus menjadi ruang lingkup sosiologi komunikasi.
Ke-empat konsep tersebut yakni sosiologi, masyarakat, komunikasi dan teknologi
komunikasi informasi.
a.
Sosial
Menurut Pitirin Sorokin (Soekanto,1:9200), sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang: Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala-gejala sosial (misalnya: antara gejala ekonomi dan agama, keluarga
dengan moral, hokum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan
sebagainya), hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial 5
dengan gejala non-sosial (misalnya: gejala geografis, biologis, dan sebagainya),
dan ciri-ciri umum semua gejala-gejala sosial
b.
Masyarakat
Selo Soemardjan (Soekanto,24:2003) menyatakan masyarakat adalah
orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. Berdasarkan
definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa masyarakat adalah kumpulan manusia
yang hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di
dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
c.
Komunikasi
Onong Uchyana (2002:11), mengatakan bahwa komunikasi sebagai
proses, pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran ata perasaan
seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan
gagasan, informas atau opini yang muncul dari benak komunikator. Perasaan bisa berupa
keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, maupun
kegairahan yang muncul dari dalam hati. Berdasarkan berbagai definisi tersebut,
maka disimpulkan bahwa lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang
terkait dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat;
termasuk komunikasi yang dilakukan secara langusung maupun dengan menggunakan
media komunikasi.
d.
Teknologi
media informasi
Menurut Alter (Burhan Bungin,30:2009), teknologi informasi mencakup
perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas
pemrosesan data seperti menangkap, mentrasmisikan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi atau menampilkan data. Martin (Burhan Bungin,30:2009),
mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi.
C.
Manfaat
Sosiologi Komunikasi
Ada beragam bentuk
manfaat yang dipelajari seseorang ketika fokus dalam sosiologi komunikasi,
manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut;
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai tatacara berkomunikasi yang
baik
2. Dapat dengan mudah diterima masyarakat/lingkungan
3. Menciptakan kepekaan sosial
4. Memberikan rasa percaya diri dan tidak minder dalam melakukan hubungan
sosial dengan masyarakat.
Referensi:
http://sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/SOSIOLOGI%20KOMUNIKASI.pdf
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/139/4/BAB%20II.pdf
Komentar
Posting Komentar